Rabu, 06 Agustus 2014

Bilangan Reynolds


Bilangan Reynolds adalah rasio antara gaya inersia (vsρ) terhadap gaya viskos (μ/L) yang mengkuantifikasikan hubungan kedua gaya tersebut dengan suatu kondisi aliran tertentu. Bilangan ini digunakan untuk mengidentikasikan jenis aliran yang berbeda, misalnya laminar dan turbulen. Namanya diambil dari Osborne Reynolds (1842-1912) yang mengusulkannya pada tahun 1883.

Bilangan Reynold merupakan salah satu bilangan tak berdimensi yang paling penting dalam mekanika fluida dan digunakan, seperti halnya dengan bilangan tak berdimensi lain, untuk memberikan kriteria untuk menentukan dynamic similitude. Jika dua pola aliran yang mirip secara geometris, mungkin pada fluida yang berbeda dan laju alir yang berbeda pula, memiliki nilai bilangan tak berdimensi yang relevan, keduanya disebut memiliki kemiripan dinamis.

Rumus :

 \mathit{Re} = {\rho v_{s} L\over \mu} = {v_{s} L\over \nu} = \frac{\mbox{Gaya inersia}}{\mbox{Gaya viskos}}

Keterangan :
vs = kecepatan fluida
L = panjang karakteristik
μ = viskositas absolut fluida dinamis
ν = viskositas kinematik fluida: ν = μ / ρ
ρ = kerapatan (densitas) fluida

Misalnya pada aliran dalam pipa, panjang karakteristik adalah diameter pipa, jika penampang pipa bulat, atau diameter hidraulik, untuk penampang tak bulat.

Sumber : Wikipedia

Energi Kinetik


Rumus Energi Kinetik
EK = ½ m v2

Keterangan :
EK = Energi kinetik
m = massa (kg)
v = kelajuan (m/s)

Satuan Energi Kinetik
Satuan Energi Kinetik = (Satuan massa) (satuan kelajuan)2
                                  = kg m2/s2
                                  = Joule

Dimensi energi kinetik 
Dimensi energi kinetik = (dimensi massa)(dimensi kelajuan)2
Kelajuan = jarak / waktu = L/T
Dimensi energi kinetik = ML2T2

Hukum Newton

1. Hukum I Newton
Jika resultan gaya yang bekerja pada suatu benda yang sama dengan nol, maka benda yang semula diam akan tetap diam. Benda yang semula bergerak lurus beraturan akan tetap bergerak lurus beraturan.

Rumus:  


2. Hukum II Newton
Percepatan yang ditimbulkan oleh gaya yang bekerja pada suatu benda berbanding lurus dengan besar gayanya dan berbanding terbalik dengan masa benda.

Rumus:   

Keterangan:
F = Gaya (N)
M = Massa (Kg)
A = Percepatan (m/s2)

3.  Hukum III Newton
Jika benda pertama mengerjakan gaya terhadap benda kedua, maka benda kedua akan mengerjakan gaya terhadap benda pertama yang besarnya sama, tetapi arahnya berlawanan.

Rumus:
Gaya Gesek :     

Keterangan:
Fg = Gaya gesek (N)
= Koefisien gesekan
N = Gaya normal (N)

Gaya berat
Rumus :

Keterangan:
w = Gaya berat (N)
m = Massa benda (Kg)
g = Gravitasi bumi (m/s2)


Berat sejenis
Rumus :      atau     

Keterangan:
n = Berat jenis (N/m3)
w = Berat benda (N)
V = Volume benda (m3)
= Massa jenis (kg/m3)

Perbaikan RC Hitec Aurora 9


Setelah tanya-tanya masalah tempat service remote ke beberapa sumber, diperoleh informasi katanya dari tempat service tersebut barang harus dikirim lagi ke pabriknya (betul atau tidak nggak tahu) yang kemungkinan perlu waktu lama. Akhirnya dengan modal nekad coba bongkar sendiri sampai sekecil-kecilnya (yang semula hanya dibuka covernya saja).
 
Indikasi awal, remote habis discharge terus tidak bisa nyala sama sekali. Dicoba dicharge pakai charger bawaan, chargernya malah panas/leleh. Batteray saat itu ditest pakai Avometer tegangan masih normal, tapi hangat. Dicoba dinyalakan menggunakan adaptor, lampu indikator pada adaptor drop/mati, berarti ada beban berlebih pada remote. Kesimpulan awal, terjadi short pada rangkaian remote.

Remote kemudian dibuka, rangkaian di dalam remote yang terdiri dari beberapa modul/bagian/PCB dilepas kemudian dicoba utk melokalisir lokasi short. Modul power, charge, conector ke modul transmiter, conector antena (jadi satu) tidak masalah. Modul saklar & tombol trim tidak masalah. Modul LCD tidak masalah. Akhirnya diketahui short terjadi di modul utama (main board).
 

Di main board dicari komponen yg mengalami short menggunakan avometer. Setelah colok sana sini (terutama di saluran power) akhirnya diketahui ada sebuah condensator yg short. Dari penyambungan kaki-kakinya, saya perkirakan condensator tsb hanya berfungsi sbg penstabil tegangan.



Condensator yg short saya lepas menggunakan solder dan bantuan kaca pembesar (komponen terlalu kecil utk mata yang sdh tua). Rangkaian ditest lagi menggunakan avometer, ternyata short hilang. Karena condensator yang dilepas hanya sebagai penstabil tegangan (kesimpulan saya), maka kalau dilepas saja tanpa mengganti dg yg baru tidak begitu bermasalah, akhirnya modul-modul remote saya rangkai semua kemudian saya test. Ternyata remote bisa menyala secara normal. Kemudian remote dirapikan dan ditutup lagi sambil menunggu condensator yg baru. Kemudian dicoba utk transmit ke pesawat, hasilnya OK. Kalau tangan sudah gatal ingin nerbangkan pesawat sudah bisa dipakai sih, lumayan ... modal nekad ...


Semoga bermanfaat.


Peraturan PB FASI


PERATURAN ORGANISASI
AEROMODELLING INDONESIA PB FASI
NOMOR : 01/AMI-PBFASI-ORG/2011

Tentang

SAFETY CODE

BAB I
UMUM

1.    Pesawat model adalah pesawat tanpa awak yang memiliki kemampuan mempertahankan penerbangan di udara. Berat pesawat model tidak boleh melebihi ketentuan safety code ini dan hanya digunakan untuk kepentingan perlombaan atau rekreasi. Berat maximum pesawat siap terbang termasuk bahan bakar adalah 25kg.
2.    Setiap aeromodeller wajib menerapkan safety code ini di tempat terbang masing-masing, dan tidak diperbolehkan menerbangkan pesawat modelnya dengan cara yang membahayakan diri sendiri dan orang lain.
3.    Setiap pesawat model yang diterbangkan harus dalam kondisi laik terbang.
4.    Ketinggian maximum penerbangan pesawat model adalah 120m dari permukaan tanah, apabila penerbangan dilakukan didalam area 5km dari bandar udara/pangkalan udara, maka penerbangan harus dengan ijin / berkordinasi dengan operator bandar udara pangkalan udara. Prioritas diberikan kepada pesawat skala penuh pengguna bandar udara/ pangkalan udara dan tidak diperbolehkan terbang mendekat pada pesawat skala penuh, amati situasi dan kondisi sebelum terbang. Dilarang mengoperasikan pesawat model di tempat yang terlalu berdekatan dengan kabel listrik, tempat parkir kendaraan, gedung, perumahan dan kerumunan orang.
5.    Beri tanda pada bagian luar pesawat model dengan nomor keanggotaan aeromodeller.
6.    Baling-baling yang terbuat dari bahan logam tidak diperkenankan, bahan bakar yang diperkenankan adalah bahan bakar pesawat model yang dijual umum di pasaran.
7.    Tidak diperbolehkan mengoperasikan pesawat model yang dilengkapi dengan alat-alat penembak / penghasil ledakan / kebakaran.
8.    Tidak diperbolehkan mengoperasikan pesawat model dalam pengaruh alkohol dan atau dalam pengaruh obat-obatan yang mempengaruhi kesadaran dan kemampuan.
9.    Penerbang harus dalam kondisi sehat baik jasmani maupun rohani.
10.  Penerbang dibawah umur 6 tahun harus didampingi oleh penerbang yang berpengalaman.
11.  Bilamana ada ketentuan penggunaan helm, maka helm harus dikenakan dengan benar dan benar-benar jenis helm yang bisa melindungi kepala.


BAB II

RADIO CONTROL

1.    Tidak diperbolehkan terbang mendekati kerumunan orang.
2.    Tidak diperbolehkan terbang melintasi diatas orang kurang dari jarak 25m.
3.    Ground Range Check harus selalu dilakukan pada kali pertama penerbangan, pada penerbangan uji coba, pada pesawat baru dan pesawat yang baru selesai diperbaiki.
4.    Penerbang yang masih dalam masa belajar menerbangkan pesawat model, belum diperbolehkan mendemokan penerbangannya terutama di tempat umum sampai penerbang tersebut memiliki kecakapan yang memadai.
5.    Pada setiap tempat terbang, harus ada (garis) batas yang jelas, yang membatasi antara area terbang, penerbang dan penonton.
6.    Frekwensi di Indonesia yang dipergunakan untuk kepentingan pesawat model menunggu keputusan Kominfo.
7.    Tempat terbang pesawat model yang berdekatan dalam radius 5km harus bersama-sama membuat persetujuan tertulis mengenai penggunaan frekwensi agar tidak saling interferen frekwensi, kecuali penggunaan spread spectrum frekwensi.
8.    Tidak diperbolehkan menyentuh pesawat model yang sedang beroperasi.
9.    Penerbangan malam (night flying) dibatasi hanya untuk pesawat model dengan kemampuan kecepatan dibawah 80km/j dan harus dilengkapi dengan sistim lampu yang dengan jelas menunjukkan bentuk dan arah pesawat tersebut.
10.  Dalam penerbangan, pesawat harus selalu diposisikan terlihat dengan baik oleh penerbangnya.
11.  Setiap kegiatan penerbangan harus ditunjuk “Safety Officer” sebagai yang merekomendasikan pesawat laik terbang atau tidak.
12.  Safety Officer dilengkapi dengan dokumen tertulis yang menyatakan yang bersangkutan adalah sebagai Safety Officer.
  
BAB III
FREE FLIGHT

1.    Tidak diperbolehkan meluncurkan pesawat model dalam jarak kurang dari 30m searah angin terhadap penonton dan tempat umum.
2.    Area luncur tidak boleh terhalang apapun.


BAB IV
CONTROL LINE

1.    Tali kendali harus lolos persyaratan pull test berdasarkan kelasnya.
2.    Sekurang-kurangnya dalam jarak 15m area terbang harus bebas dari orang yang tidak berkepentingan.
3.    Mesin boleh dinyalakan setelah area terbang bebas dari personel yang tidak berkepentingan.


4.    Penggunaan Fuel Shut Valve, Engine Safety Strap dan Handle Strap wajib diterapkan.

Apabila dalam Peraturan Keselamatan ini terdapat perbedaan dengan Peraturan Keselamatan Penerbangan yang dikeluarkan oleh otoritas Keselamatan Penerbangan di Indonesia, maka yang dipergunakan adalah Peraturan Keselamatan Penerbangan yang dikeluarkan oleh otoritas Keselamatan Penerbangan di Indonesia.


BAB V
PENUTUP

Peraturan Organisasi ini ditetapkan oleh Rakernas Pordirga Aeromodelling Ke-6 tahun 2011, melalui Ketetapan Nomor : SKEP-03/RAKERNAS/AM/2011 tertanggal 27 Pebruari 2011 Peraturan Organisasi Aeromodelling Indonesia PB FASI


Catatan Perubahan
PORDIRGA Maret 2011 :
Pergantian istilah Marshall menjadi Safety Officer

BAB IV
CONTROL LINE

Penambahan ayat 4 :
1.    Penggunaan Fuel Shut Valve, Engine Safety Strap dan Handle Strap wajib diterapkan.

Rakernas 2011 :
BAB I
UMUM

Ayat 1 dan 2 di gabung :

1.    Pesawat model adalah pesawat tanpa awak yang memiliki kemampuan mempertahankan penerbangan di udara.
2.    Berat pesawat model tidak boleh melebihi ketentuan safety code ini dan hanya digunakan untuk kepentingan perlombaan atau rekreasi. Berat maximum pesawat siap terbang termasuk bahan bakar adalah 25kg.

Istilah satuan Amerika di hilangkan dan di tetapkan satuan dalam Kg

Ayat 4 : Penambahan kata „Perumahan ; Kata hindari diubah menjadi dilarang
Ayat 9 : Perubahan kalimat „Penerbang harus dalam kondisi sehat baik jasmani maupun rohani

BAB II
RADIO CONTROL

Ayat 1 : diganti menjadi ‘Tidak boleh terbang mendekati kerumunan orang

Ayat 2 : di ganti menjadi „Tidak boleh terbang diatas orang kurang dari jarak 25m

Ayat 6 : lisensi penggunaan frekwensi menunggu keputusan Kominfo.

Ayat 8 : di ubah menjadi „Tidak diperbolehkan menyentuh pesawat model yang sedang beroperasi

Ayat 11 : ditambahkan ‘Setiap kegiatan penerbangan harus ditunjuk “Safety Officer” sebagai yang merekomendasikan pesawat laik terbang

Ayat 12 : ditambahkan : „Safety Officer dilengkapi dengan dokumen tertulis yang menyatakan yang bersangkutan adalah sebagai Safety Officer

Tugas dan tanggung jawab Safety Officer disusun dalam peraturan terpisah yang dibuat oleh tim yang dibentuk Pordirga Aeromodelling PB FASI.


BAB IV
CONTROL LINE

Ayat 1 : telah di ubah menjadi „Tali kendali harus lolos persyaratan pull test berdasarkan kelasnya’





Selasa, 05 Agustus 2014

Service Kulkas

Habis lebaran, kulkas rusak, tukang service kulkas belum ada yang buka. Terpaksa service kulkas sendiri, hitung-hitung sambil melatih anak-anak utak-atik kulkas.

Tanda-tanda kerusakan (hasil pengecekan) :
- Kulkas tdk dingin.
- Blower pendingin berputas tapi udara yg keluar tdk dingin.
- Kompresor sangat panas dan tidak terdengar suara putaran motor kompresor.
- Tegangan listrik sampai ke conector kompresor (berarti termal switch dan over load switch normal).

Kesimpulan :
Komponen yg rusak relay PTC (starter).

Langkah-langkah perbaikan :
- Lepaskan steker kulkas dari stop kontak.
- Lepas relay PTC, digoyang-goyang, terdengan suara kocak (ada komponen yg lepas/pecah).










- Utk meyakinkan relay PTC (starter) dibongkar, terlihat bagian dalamnya sudah hancur.

 
 









- Beli relay PTC (starter) di toko penjual sparepart kulkas (hanya Rp.14.000).










- Pasang relay PTC (starter) yg baru.

 








- Pasang steker kulkas ke stop kontak.
- Dengarkan kompresor, kalau terdengar bunyi berputar, berarti kompresor sdh bekerja.
- Rasakan udara yg keluar dari blower, bila terasa dingin berarti kulkas sudah bekerja normal.

Semoga bermanfaat.

Senin, 04 Agustus 2014

Aeromodelling



Aeromodelling adalah suatu kegiatan yang mempergunakan miniatur pesawat terbang (model) untuk tujuan rekreasi, edukasi dan olah raga. Kegiatan ini digemari oleh peminat ilmu pengetahuan dan teknologi kedirgantaraan, baik secara perorangan ataupun yang tergabung dalam kelompok atau komunitas. Kegiatan aeromodelling juga dapat dipergunakan untuk menarik minat generasi muda pada bidang kedirgantaraan, misalnya Pramuka melalui kegiatan SAKA (Satuan Karya) Dirgantara, di sekolah-sekolah, kegiatan Mahasiswa serta perkumpulan-perkumpulan olah raga kedirgantaraan.

Peminat aeromodelling yang ingin memulai kegiatan ini dapat berkunjung atau menghubungi perkumpulan aeromodelling setempat atau yang terdekat untuk mendapatkan informasi-informasi yang diperlukan. Disamping itu dapat juga diperoleh melalui meia massa baik cetak, elektronik maupun di internet tentang kegiatan kedirgantaraan khususnya aeromodelling.
Apabila sudah didapat perkumpulan aeromodelling setempat, para peminat sedapat mungkin meyempatkan diri untuk menyaksikan peragaan penerbangan aeromodelling pada acara-acara latihan, demonstrasi dan pameran kedirgantaraan. Setelah itu biasanya peminat dapat menentukan jenis penerbangan model yang mana paling diminati sesuai dengan kemampuan pengadaan bahan dan peralatan yang diperlukan.
Peminat aeromodelling terbagi dalam tiga kelompok:
  • Kelompok pertama adalah yang berkecimpung dalam aeromodelling hanya untuk bersenang-senang (hiburan).
  • Kelompok kedua adalah yang berkecimpung dalam aeromodelling sebagai sarana mempelajari dan mengembangkan ilmu pengetahuan.
  • Kelompok ketiga adalah yang berkecimpung dalam aeromodelling sebagai sarana pencapaian prestasi olah raga kedirgantaraan (aero sport).
Kegiatan aeromodelling selain untuk hiburan, ilmu pengetahuan dan olah raga, tatapi juga untuk melatih ketekunan, kesabaran dan ketelitian serta menikmati keindahan bahkan untuk mendapatkan nilai tambah/bekal untuk berkarier di dalam dunia kedirgantaraan/penerbangan.

Jenis pesawat terbang model yang digunakan dalam berbagai kegiatan aeromodeling yang diberbedakan menjadi tiga kelompok besar:
  • Pesawat Free Flight (F/F): pesawat terbang bebas tanpa kontrol eksternal dari tanah.
  • Pesawat Control Line (C/L): pesawat dikontrol menggunakan kontrol kabel yang menghubungkan pengandali (pilot) di tanah dengan controller di pesawat. 
  • Pesawat Radio Kontrol (R/C): pesawat mempergunakan pengontrol yg memanfaatkan gelombang radio untuk menghubungkan pengontrol dengan pesawat. Perlengkapan ini terdiri dari pemancar yang dioperasikan oleh pengontrol, mengirimkan sinyal radio ke penerima dalam pesawat model, kemuian menggerakkan servo untuk mengontrol penerbangan pesawat model dengan cara yang mirip dengan pesawat sungguhan (ukuran penuh).

Lapangan Aeromodelling Raci

Raci adalah nama suatu tempat di Kabupaten Pasuruan Jawa Timur. Di Raci terdapat sebuah lapangan terbang milik TNI AU yang biasanya dipergunakan untuk latihan (penerjunan, droping barang dll). Lapangan terbang Raci terdiri dari rumput, dengan panjang sekitar 1.200 meter dan lebar 100 meter.

Di atas lapangan rumput tersebut dibangun lapangan terbang untuk kegiatan aeromodeling yang terbuat dari beton/semen dengan panjang 120 meter dan lebar 10 meter. Ukuran lapangan terbang aeromodeling tersebut sudah sangat memadai untuk kegiatan aeromodelling. Di sekitar lapangan semen tersebut juga sering dimanfaatkan untuk penerbangan helikopter RC dan pesawat control line (C/L). Tempat ini sangat ideal untuk melaksanakan kegiatan aeromodelling baik bagi pemula maupun yang sudah expert, karena tidak banyak terdapat obstacle yang dapat mengganggu kegiatan penerbangan.

 Lapangan terbang aeromodelling Raci:


Selain itu lapangan terbang Raci juga dilengkapi dengan shelter yang cukup memadai untuk mendukung pelaksanaan kegiatan aeromodelling, baik untuk sekedar berlatih, fun fly maupun untuk pelaksanaan perlombaan aeromodelling.






Shelter:














Pada tahun 2004, di tempat ini pertamakali saya bisa menerbangkan pesawat aeromodelling, mulai dari take of dengan sempurna, bermanuver di udara hingga landing dengan mulus. Waktu itu saya menerbangkan pesawat RC buatan sendiri type Eaglet 50 dengan wing span 120 cm dan memakai engine 15.

Kondisi lapangan terbang aeromodelling Raci saat ini sudah tidak sebagus dulu lagi. Karena usia dan kelihatannya belum pernah mengalami perbaikan. Kondisi run way sudah banyak yang retak dan tidak mulus lagi. Shelter juga sudah mengalami kerusakan, terutama pada lantai keramik sudah banyak yang pecah. Toilet yang berada tidak jauh dari shelter juga sudah tidak berfungsi lagi, bila perlu ke toilet harus berjalan lebih jauh lagi.

Demikian sekilas gambaran tentang Lapangan Aeromodelling di Raci Pasuruan. Semoga bermanfaat bagi para penggemar aeromodelling.