Kamis, 18 September 2014

Jejak kondensasi (Contrail)

Kita sering kali melihat pesawat terbang yang terbang dengan ketinggian sangat tinggi, di belakang lintasan pesawat terbang tersebut terlihat ada garis putih yang panjang dan bisa terus kelihatan dalam waktu yang cukup lama. Apa sebenarnya garis putih itu dan bagaimana garis itu bisa terbentuk?

Menurut penjelasan yang saya baca di Wikipedia, garis putih tersebut adalah Jakon (Jejak Kondensasi) atau dalam bahasa Inggris disebut Contrail (Condensation Trail) atau jejak uap air. Jakon adalah jejak uap air terkondensasi yang muncul dari sisa pembakaran mesin pesawat. Jejak kondensasi dapat terlihat dalam waktu beberapa detik atau menit, atau bahkan berjam-jam, bergantung pada kondisi atmosfer.


Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Jejak_kondensasi

Jumat, 05 September 2014

Efek Venturi

Bagi yang suka utak-atik sepeda motor atau mobil, tentu mengenal salah satu perangkat di sepeda motor/mobil yang disebut karburator, yaitu alat untuk mengabutkan bahan bakar dan dicampur dengan udara, kemudian dimasukkan ke ruang bakar untuk dibakar dan menghasilkan putaran motor. Cara kerja dari karburator tersebut adalah dengan memanfaatkan efek venturi. Bagaimanakah terjadinya efek venturi tersebut?


Menurut Wikipedia, efek venturi adalah penurunan tekanan fluida yang terjadi ketika fluida tersebut bergerak melalui pipa menyempit. Kecepatan fluida dipaksa meningkat untuk mempertahankan debit fluida yang sedang bergerak tersebut, sementara tekanan pada bagian sempit ini harus turun akibat pemindahan energi potensial tekanan menjadi energi kinetik.


Tekanan di "1" lebih tinggi daripada di "2" karena laju Fluida di "1" lebih rendah daripada di "2".



  
Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Efek_Venturi

Senin, 01 September 2014

Inersia

Inersia atau kelembaman adalah kecenderungan semua benda fisik untuk menolak perubahan terhadap keadaan geraknya. Secara numerik, ini diwakili oleh massa benda tersebut. Prinsip inersia adalah salah satu dasar dari fisika klasik yang digunakan untuk memerikan gerakan benda dan pengaruh gaya yang dikenakan terhadap benda itu. Kata inersia berasal dari kata bahasa Latin, "iners", yang berarti lembam, atau malas. Isaac Newton mendefinisikan inersia sebagai:
"vis insita", atau gaya dalam materi, adalah daya untuk menahan, yang dengannya setiap benda berusaha untuk mempertahankan keadaannya saat itu, apakah diam, atau bergerak beraturan ke depan dalam garis lurus.
Dalam pemakaian umum orang juga dapat menggunakan istilah "inersia" untuk mengacu kepada "jumlah tahanan terhadap perubahan kecepatan" (yang dikuantifikasi sebagai massa), atau kadang-kadang juga terhadap momentumnya, tergantung terhadap konteks. Istilah "inersia" lebih baik dipahami sebagai istilah yang lebih pendek untuk "prinsip inersia" seperti yang dideskripsikan oleh Newton dalam hokum I Newton. Hukum ini, dinyatakan dengan singkat, mengatakan bahwa sebuah benda yang tidak dikenakan oleh gaya luar (gaya netto sama dengan nol) bergerak dengan kecepatan tetap. Dalam kata-kata yang lebih sederhana, suatu benda akan terus bergerak pada kecepatannya saat ini tanpa berubah arah, hingga ada gaya yang menyebabkannya mengubah kecepatan atau arahnya. Ini juga termasuk benda yang tidak bergerak (kecepatan = nol), yang akan tetap dalam keadaan diam sampai ada gaya yang menyebabkannya bergerak.

Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Inersia

Prinsip Bernoulli


Prinsip Bernoulli adalah sebuah istilah di dalam mekanika fluida yang menyatakan bahwa pada suatu aliran fluida, peningkatan pada kecepatan fluida akan menimbulkan penurunan tekanan pada aliran tersebut. Prinsip ini sebenarnya merupakan penyederhanaan dari Persamaan Bernoulli yang menyatakan bahwa jumlah energi pada suatu titik di dalam suatu aliran tertutup sama besarnya dengan jumlah energi di titik lain pada jalur aliran yang sama. Prinsip ini diambil dari nama ilmuwan Belanda/Swiss yang bernama Daniel Bernoulli.

Hukum Bernoulli
Dalam bentuknya yang sudah disederhanakan, secara umum terdapat dua bentuk persamaan Bernoulli; yang pertama berlaku untuk aliran tak-termampatkan (incompressible flow), dan yang lain adalah untuk fluida termampatkan (compressible flow).

Aliran Tak-termampatkan
Aliran tak-termampatkan adalah aliran fluida yang dicirikan dengan tidak berubahnya besaran kerapatan massa (densitas) dari fluida di sepanjang aliran tersebut. Contoh fluida tak-termampatkan adalah: air, berbagai jenis minyak, emulsi, dll. Bentuk Persamaan Bernoulli untuk aliran tak-termampatkan adalah sebagai berikut:
 p + \rho g h + \frac{1}{2}\rho v^2 = konstan \,
di mana:
v = kecepatan fluida
g = percepatan gravitasi bumi
h = ketinggian relatif terhadap suatu referensi
p = tekanan fluida
\rho= densitas fluida
Persamaan di atas berlaku untuk aliran tak-termampatkan dengan asumsi-asumsi sebagai berikut:
  • Aliran bersifat tunak (steady state)
  • Tidak terdapat gesekan (inviscid)
Dalam bentuk lain, Persamaan Bernoulli dapat dituliskan sebagai berikut:
 p_1 + \rho g h_1 + \frac{1}{2}\rho v_1^2 = p_2 + \rho g h_2 + \frac{1}{2}\rho v_2^2

Aliran Termampatkan
Aliran termampatkan adalah aliran fluida yang dicirikan dengan berubahnya besaran kerapatan massa (densitas) dari fluida di sepanjang aliran tersebut. Contoh fluida termampatkan adalah: udara, gas alam, dll. Persamaan Bernoulli untuk aliran termampatkan adalah sebagai berikut:
 {v^2 \over 2}+ \phi + w =\mathrm{konstan}
di mana:
\phi \,= energi potensial gravitasi per satuan massa; jika gravitasi konstan maka \phi = gh \,
 w \,= entalpi fluida per satuan massa
Catatan:  w = \epsilon + \frac{p}{\rho} , di mana  \epsilon \,adalah energi termodinamika per satuan massa, juga disebut sebagai energi internal spesifik.

Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Prinsip_Bernoulli